Laman

Sabtu, 31 Desember 2005

Karena Batal Mengeksekusi Xanana

Xanana batal dieksekusi dan dianggap sebagai pencetus serta otak peristiwa Santa Cruz pada 12 November 1991. Tapi kini Xanana menjadi presiden Timor Leste.

id.wikipedia.org
 Garis hidup memang tak bisa ditebak. Lantaran Letjen TNI (Purn.) Theo Syafei – yang ketika  itu menjabat Panglima Komando Pelaksana Operasi (Pangkolakops) Timur Timur (Timtim) – batal mengeksekusi Xanana Gusmao yang baru ditangkap, Panglima Falintil (jabatan panglima tertinggi dalam struktur Angkatan Bersenjata Fretilin) itu, kini bisa menjadi Presiden Timur Leste.

Rabu, 21 Desember 2005

“Saya adalah Karyawan Allah”

Ia mengaku tak pernah berdoa, sebab bekerja dan berkarya baginya adalah doa itu sendiri. Ia bekerja dan berkarya hanya untuk Dia semata.

http://deisydwi.files.wordpress.com
WAJAHNYA tampak layu. Nafasnya sedikit tersengal-sengal. Badannya tergolek lemas di balai-balai ruang tamu. Namun, saat penulis mengajak ngobrol soal kehidupan, ia tiba-tiba bersemangat. Bangkit dari tidur-tidurannya, ia menyampaikan beberapa pemikirannya, lupa akan penyakit yang sedang diidapnya. Ia adalah Radhar Panca Dahana, salah seorang sastrawan yang cukup produktif.

Hari itu, awal bulan Agustus lalu, sebenarnya jadual untuk cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Tapi, berhubung hari itu rumahnya kemasukan pencuri yang menggondol panel dashboard mobil bututnya, ia pun urung ke rumah sakit. Sejak 19 bulan lalu, sastrawan yang meraih beberapa penghargaan nasional ini menderita gagal ginjal akut sehingga harus menjalani cuci darah tiga kali seminggu a Rp 500.000.

Rabu, 30 November 2005

Pergolakan Batin Mantan Calon Biarawati

Ia calon biarawati, tapi kini jadi seorang ustadzah. Dakwahnya lebih menukik kepada dakwah bilhal – untuk membentengi kemurtadan.

tilulas.com
RANGKAIAN dakwahnya tak hanya sekadar dakwah billisan, dakwah dengan lisan, tapi ia juga berkecimpung dalam dakwah bilhal, yaitu dakwah dengan perbuatan. Itulah Hj. Irena Handono, calon biarawati yang sejak 20 tahun yang lalu telah menyempurnakan agamanya dengan memeluk Islam.
Ia terjun langsung ke komunitas masyarakat kumuh dan yang selama ini dianggap rawan kristenisasi. Dari kampung ke kampung, dari kota ke kota di seluruh Indonesia. Bersama timnya, yaitu organisasi Gerakan Muslimat yang terdiri dari beberapa dokter, paramedis, relawan, seminggu sekali ia melakukan dakwah bilhal. Kegiatan itu meliputi pengobatan gratis, sekaligus membagikan sembako.

Senin, 28 November 2005

Buah Wudlu dan Zikir: Sering Berjumpa Rasulullah

Setelah memeluk Islam, seorang keturunan Cina ini selalu menjaga wudlu dan zikir. Kini dalam hidupnya ia merasa lebih tenang, sabar dan rendah hati. Teristimewa, sering berjumpa dengan Rasulullah SAW. 


nasional.inilah.com
Wajahnya putih bersih. Dan, sejak menjaga dari wudlunya beberapa tahun lalu, wajah itu makin tampak teduh bagaikan pohon-pohon rindang di taman. Keteduhan itu semakin terasa manakala ia berusaha selalu sabar dalam menghadapi lika-liku kehidupan. Itulah Bina Suhendra, seorang doktor keturunan Cina di bidang Kimia Teknik, yang sejak 4 tahun lalu telah muslim.

“Saya tidak memaksakan diri dari keadaan bersuci. Tapi, sebisa mungkin saya selalu berwudlu kembali bila batal atau emosi. Bukahkah dengan wudhu, marah bisa dipadamkan?” tutur Bina, seraya menyitir sebuah hadish yang diriwayatkan Imam Abu Dawud. Muhammad Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya marah itu termasuk perbuatan setan, dan setan itu diciptakan dari api. Api hanya dapat dipadamkan dengan air. Oleh karena itu apabila seseorang di antara kalian marah, hendaknya ia berwudlu.”

Kamis, 24 November 2005

“Jatuh Cinta” kepada Rasulullah

Menclok dari agama satu ke agama lain, akhirnya ia menemukan kebenaran Islam. Ia berbahagia mimpi ketemu Rasulullah.  

dewihughesinternationalfoundation.blogspot.com
RAMADHAN sebentar lagi tiba. Tapi, selebriti itu belum juga mendapat “job” sebagai presenter dari beberapa stasiun televisi. Meski begitu ia tenang-tenang saja, sebab ia yakin Allah SWT yang Maha Kaya akan melimpahkan rezeki yang halal kepada umat yang dikehendaki-Nya. Selebriti yang beriman dan tawakal itu adalah Desak Made Hugheshia Dewi, atau lebih dikenal dengan nama Dewi Hughes.
 
Memang, biasanya stasiun televisi menghubungi perempuan bertubuh subur ini pada detik-detik menjelang penayangan acara keagamaan di bulan Ramadhan. Seperti tahun lalu ketika Hughes diminta menjadi presenter acara Sahur Bersama Hughes dan Kaum Hawa (ANTV) dan Jelang Bedug (MetroTV). 

Minggu, 20 November 2005

Hidayah Lewat Buku Kusam

Bekas penginjil ini menemukan kebenaran Islam dalam buku kusam. Dulu pendeta, kini ustaz.

acehselatan.com
JADUAL ustaz ini padat. Sejak pagi hingga tengah malam ia berdakwah. Dari mesjid, hotel, kantor, kampung, dari satu kota ke kota lain. Bahkan sesekali ia berdakwah ke Malaysia, Singapura, Thailand. Selama sebulan, kadang ia hanya satu dua hari saja beristirahat. Itulah Ustaz Syamsul Arifin Nababan.

Suaranya mantap, nada  ceramahnya pun keras. Kalimat-kalimatnya mudah dipahami, ia selalu menyisipkan dalil-dalil Alquran dan hadis dengan fasih. Ia pun mampu menjawab semua keluhan dan pertanyaan jemaah yang bermasalah dengan bijak. Dan tak ketinggalan, ia pun memberikan resep jitu berlandaskan Alquran dan hadis. 

Sabtu, 19 November 2005

Seberkas Cahaya Untuk Membela Wanita

Siapa tak mengenal Lutfiah Sungkar. Satu dari sekian muballigh perempuan yang memperoleh popularitas setelah disosialisasikan media.


www.kapanlagi.com
Lutfiah Sungkar bak seorang dokter spesialis yang lagi laris manis. Setiap Kamis pagi, tepatnya pukul 7.30 WIB, muballigh perempuan (muballighah) ini selalu ditunggu-tunggu para pemirsa Indosiar, khususnya kaum ibu.

Dalam acara Penyejuk Imani Islam yang ditayangkan secara langsung itu, ia mulai menyambut para pemirsa dengan suara nan lembut. Berlahan menuangkan air di jiwa semua orang yang sedang gelisah.


Setelah menyampaikan beberapa kalimat bernas, ia menerima dering telepon dari beberapa pemirsa. Mereka menyampaikan keluhan tentang seputar kehidupan rumah tangga, perselingkuhan atau anak yang dianggap durhaka atau anak yang merasa durhaka. Tak sedikit di antara mereka dibarengi dengan suara isak tangis.

Minggu, 13 November 2005

Antisipasi Upaya Pemurtadan

Dari pemeluk Katolik dan Paguyuban Ngesti Tunggal, akhirnya ia memeluk Islam. Kini ia berdakwah di Yogyakarta dan sekitarnya.

http://duniamuallaf.blogspot.com
Rangkaian dakwahnya lebih banyak mengupas kajian Kristologi: membahas berbagai masalah yang berhubungan dengan kekristenan lewat titik pandang Al-Quran dan hadis. Itulah H. Wahid Rosyid Lasiman, mantan penginjil yang sejak 24 tahun lalu memeluk Islam.

Untuk lebih memperkuat upaya dakwahnya, ia juga menggelar dialog atau konsultasi perbandingan agama, khususnya antara Islam dan Kristen, baik di pondok pesantren miliknya sendiri maupun di majelis-majelis taklim di Yogyakarta. 

Senin, 31 Oktober 2005

Kisah Wartawan Mencari Tuhan

Ia memeluk Islam setelah mengakui agama yang dibawa Rasulullah itu paling sempurna. Setelah menjadi muslim, ia merasa tenang dan damai. 

store.tempo.co
KINI rumah itu sudah berdiri kokoh kembali setelah terbakar habis bersama sederet rumah-rumah lain sekitar 12 tahun silam. Ketika itu, saat sahur tiba, empat hari menjelang hari raya Idul Fitri, rumah itu terbakar habis. Kini, rumah kecil di lahan kurang dari 100 m2 di Jalan Kenari, Depok Utara, itu sudah kembali tertata baik. Ruang tamu rapih dan apik. Di salah satu sudut ruangan bertengger sebuah lukisan abstrak cukup besar. Meja kursi mungil berselimutkan kain warna hijau toska melengkapi keasriannya. 

Di rumah bertingkat dua itulah Suwatdi Bachrun dan keluarganya tinggal. “Alhamdulillah, saya bisa membangun rumah ini kembali. Saat rumah itu terbakar habis beserta isinya, harta saya yang tersisa hanyalah baju yang melekat di tubuh. Namun, berkat ridha Allah, saya bisa membangun rumah itu kembali,” kata Bachrun bersyukur. 

Senin, 24 Oktober 2005

“Yang Perkasa” dari Kepulauan Riau


Ia tetap sabar dan tabah menghadapi cobaan. Ia berprinsip, di balik musibah pasti ada hikmahnya.

sulselonline.com
Ketika lidah api melahap rumahnya hingga rata dengan tanah, ia berstatus penganggur. Posisi sebagai manajer di sebuah perusahaan kayu terpaksa dilepas, karena ia tidak bersedia ditempatkan di Biak, Irian, dua tahun sebelumnya. Itulah serpihan nasib yang merundung Aziz Berlian, seorang mualaf asal Tanjung Pinang, sejak enam tahun lalu.

Peristiwa itu terjadi pada 29 Oktober 2004, tepatnya di bulan Ramadan, menimpa rumahnya di Perumahan Citra I, Cengkareng, Tangerang. Namun, alhamdulillah ia dan keluarganya selamat, karena saat itu keluarga tersebut sedang berbuka puasa bersama keluarga kakaknya di sebuah restoran di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Yang tersisa hanya beberapa dokumen dan sebuah Al-Quran, yang biasa digunakan mengaji sehari-hari. 

Jumat, 21 Oktober 2005

Hidayah karena Ceramah Habib Alwi Jamalulail


Karena sering mendengar ceramah Habib Alwi Jamalulail, ia memeluk Islam. Kini ia aktif sebagai juru dakwah dan memberikan terapi spiritual. 
rasajakarta.wordpress.com
Kehadiran Muhammad Tan Gunawan Arief di Masjid Al-Amin, Glodok Plaza, Jakarta Barat, dua atau tiga hari sekali, tidak lain untuk mengimami salat fardu, memberikan tausiah “tujuh menit”, di samping membuka praktik terapi spiritual. 

Gunawan, 54 tahun, pria keturunan Cina yang memeluk Islam sejak 33 tahun lalu, berharap, Masjid Al-Amin milik Bukopin itu bisa diwakafkan keseluruhannya kepada umat. Masalahnya, jemaahnya cukup padat, sepadat pedagang keturunan Cina non-muslim di kompleks pertokoan itu.

Rabu, 21 September 2005

Hidayah lewat Surat Al-Ikhlas


Setelah sakit berat, lelaki bule itu memeluk Islam bersama isterinya. Kini mereka hidup bahagia.

anggunsugiarti.blogspot.com
RUMAHNYA hampir tenggelam gara-gara Jakarta banjir pada 2001 lalu. Maklum, bangunannya berdiri di lembah dekat sungai di pojok kompleks Cirendeu Permai, Jakarta Selatan. Setelah direnovasi, rumah dengan lahan seluas sekitar 400 M2 itu kembali tertata apik. 

            Ruang tamunya yang menyatu dengan ruang tengah memberi kesan luas. Di salah satu sudutnya bertengger lukisan burung-burung merak ukuran 2 x 1,5 meter persegi. Sebuah patung artistik rupa setinggi satu meter berdiri tak jauh dari lukisan itu. Meja kursi mungil berselimutkan kain warna putih melengkapi keasriannya. Sementara lukisan Ka’bah ukuran 1,5 x 1 meter persegi menghiasi ruang tengah. Di samping kanan ruang tengah terdapat ruang salat cukup luas, sekitar 4 x 7 meter persegi. Lantainya berselimutkan karpet indah dan bersih.

Kamis, 08 September 2005

Menemukan Islam lewat Danarto


Inilah kisah seorang pelukis dan dosen IKJ yang menemukan kebenaran Islam setelah berdiskusi dengan pelukis Danarto. Kini ia tekun beribadah.

beritafotojakarta.wordpress.com
MALAM itu langit bertabur bintang, meski bulan tak lagi purnama. Suatu hari di bulan Juni lalu, sebagian seniman dan para peminat senirupa hadir di Galeri Nasional, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat. Hampir satu jam mereka menunggu sambil berdiri, menunggu pembukaan pameran lukisan dan grafis karya pelukis Sukamto. Sekitar 50 karya Sukamto digelar: sketsa, lukisan, dan grafis dengan teknik cukilan kayu, etsa, lithografi, linografi, alugrafi, cetak saring serta berbagai teknik campur.

Dosen senior di jurusan  Seni Murni Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta ini sudah 40 puluh kali berpameran bersama seniman lain di dalam maupun di luarnegeri. Ia juga sempat mendapat berbagai penghargaan. Antara lain, penghargaan sebagai pelukis dengan karya terbaik di Trienalle Senirupa International ke-18 di India (1994).

Minggu, 07 Agustus 2005

Mampu Mengobati berkat Tahajud

Setelah menjadi muslim, ia mampu menyembuhkan penyakit. Itu berkat ketaatan beribadah dan menjaga ahlak.

ilmukesaktian.blogspot.com
IA masih tampak gagah dan segar pada usia 63 tahun. Penampilannya juga terkesan modis: rambutnya yang sebahu dikuncir, pergelangan tangan kirinya penuh aksesori gelang perak, sementara cincin bermata besar melingkar di dua jarinya. Ia juga selalu ramah terhadap tamu, dengan berbagai lelucon segar.

Itulah Dr. Leo Kullit, yang sejak 40 tahun lalu memeluk Islam. Banyak orang mengenalnya sebagai ahli supranatural, meski ia tidak suka disebut sebagai paranormal, dukun atau istilah-istilah sejenis. Ia lebih suka disebut sebagai Haji Leo atau seorang Kasyaf -- orang yang memiliki kemampuan mendeteksi penyakit, baik medis maupun nonmedis berdasarkan karunia Allah. 

Senin, 01 Agustus 2005

Hidayah Melimpah dari Pulau Nias

Setelah menjadi muslimah, ia semakin mantap beriman. Ia berharap bisa mendidik anak-anak jadi orang saleh.

radarsorong.com
RATNA Paquita Widjaja adalah artis yang sangat sibuk. Apalagi belakangan ini. Bia dimaklum, sebab mantan model ini selain jadi produser dan sutradara, ia juga mengelola sebuah rumah produksi dan sekaligus dosen di Institut Kesenian Jakarta. Apalagi belakangan ini ia juga menyempatkan diri berkampanye sebagai calon legislatif sebuah partai politik, sekaligus pendukung salah seorang calon presiden RI.

Bagaimanapun sibuknya berkampanye, kewajiban mengasuh dan mendidik anak-anak tetap ia perhatikan. Bagi pemeran utama film Bulan Tertusuk Ilalang karya sutradara Garin Nugroho ini, mengasuh dan mendidik anak-anak merupakan pekerjaan luar biasa. “Menjadi seorang ibu itu sebelumnya kan tidak pernah siap. Begitu anak lahir, kontan muncul naluri keibuan pada seorang perempuan. Dan ia lebih mempercayakan pada nuraninya. Kalau akan menjadi politisi kita bisa membaca buku-buku politik lebih dahulu. Dalam kehidupan berpolitik saat ini, banyak orang mengambil keputusan hanya dengan rasio, lagi menggunakan nurani,” kata Paquita.

Rabu, 20 Juli 2005

Kekerasan Tidak Tumbuh dari Pesantren

Ia perempuan pertama yang menduduki jabatan Direktur Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren (Pekapontren) di Departemen Agama. Dalam memutuskan perkara, ia lebih dulu sering mendapatkan petunjuk lewat mimpi.


sabilululum.wordpress.com
Boleh jadi, kalau bukan anak KH. Mansyur Kholil, perempuan ini sudah banyak dikecam oleh para kiai Nahdhatul Ulama. Tapi, karena ia anak seorang kiai ternama – dan sekaligus pengasuh Pondok Pesantren An-Nur di daerah Lasem, Rembang – mereka “enggan” mengecamnya. Itulah perempuan beriman dan tawakal yang bernama Dra. Hj. Faiqoh M. Hum., yang kini menjabat sebagai Direktur Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren (Pekapontren), Departemen Agama (Depag).

Maklum, selain tradisi direktur Pekapontren biasa dipimpin oleh seorang kiai, salah satu tugas direktur ini adalah harus mengurusi madrasah diniyah dan pondok pesantren di seluruh Indonesia, yang kebanyakan dipimpin seorang ustad atau kiai. Harus diakui, sebagian kiai itu merasa “risih” bila dipimpin seorang perempuan.

Jumat, 08 Juli 2005

Si Pembela Kaum Lemah

Setelah memeluk Islam, rezekinya semakin berkah. Ia kini tampil sebagai ustaz, pengacara, dan pengusaha.

jadikanpinter.blogspot.com
JANGAN kaget jika suatu saat Anda mendengar seorang ustaz menyelingi ceramahnya dengan beberapa kalimat dalam bahasa Mandarin. Muballigh yang menerjemahkan ayat Al-Quran atau hadis itu memang berdarah Cina. Ia adalah Ustaz Abdul Rahman Hakim, yang nama aslinya Nio Cun Lai. Di bulan Maulid ini jadual dakwahnya cukup padat. Dari mesjid ke mesjid, dari kampung ke kampung, dari majelis taklim ke majelis taklim, dari kota ke kota. Ia juga pernah berdakwah ke Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Muangthai, Philipina Selatan.
Setiap kali ia berdakwah jemaah hampir selalu melimpah. Bukan hanya karena ceramahnya kocak, atau mampu menguras air mata jemaah, pesan-pesan moral juga banyak meluncur dari ustadz yang ujar-ujarannya lembut ini. Berlimpahnya jemaah itu barangkali juga lantaran ada pengurus majelis taklim yang memperkenalkan Abdul Rahman sebagai ustaz dari Hongkong atau Korea. Barangkali karena penasaran, jemaah pun membeludak hadir. Seperti tiga tahun lalu ketika ia memberi pengajian dalam acara maulud di sebuah majelis taklim Pengayoman, Tangerang. Ia jelas bukan muballigh asal Korea, Hongkong atau Taiwan, tapi muslim Indonesia keturunan Tionghoa yang memeluk Islam sejak 25 Oktober 1981.

Rabu, 06 Juli 2005

Zulkarnain dari Timur

Dakwahnya selalu tampil berkobar-kobar dan mampu memikat jemaah. Tawaran berceramah ke beberapa daerah Indonesia pun mengalir, bahkan sampai ke luar negeri

mabok-sholawat.blogspot.com
Rumah itu kecil, hanya tipe 21. Berdiri di lahan seluas tak lebih dari 90 M2 di Perumnas Suradita, Cisauk, Tangerang, Banten. Ruang tamunya tanpa meja dan kursi, yang ada hanyalah ratusan buku tentang Islam bemacam judul yang tersusun rapi di sebuah rak.

Di rumah kecil itulah Ustaz Muhammad Zulkarnain dan istri tinggal. “Rumah ini dipinjami bapak Rudi, seorang guru SMPN Parung, selama lima tahun. Ia ingin ada seorang ustadz yang mau sepenuhnya membina masyarakat daerah ini agar lebih islami dan kebetulan saya bersedia,” tutur Zulkarnain yang sudah 38 tahun menyempurnakan agamanya dengan memeluk Islam.

Rabu, 22 Juni 2005

Prinsip Pernikahan Islam ialah Monogami

Dr. Musdah Mulia
Ia dinilai sekuler, dan lebih berpihak kepada kaumnya. Sesungguhnya, sikapnya lebih berperspektif jender.

www.hidupkatolik.com
IA salah seorang muslimah yang sangat peduli pada kesetaraan jender. Melihat beberapa ketimpangan dalam menyikapi hal tersebut, ia sering mengkritik kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan jender. Selama ini ia memang konsisten menyuarakan wacana dengan perspektif (pandangan) jender, yang kesetaraan derajat antara laki-laki dan perempuan. Sebab, dalam pandangan Islam, semua manusia -- lelaki maupun perempuan -- setara di hadapan Allah SWT.
Perempuan yang peduli itu ialah Dr. Musdah Mulia, Staf Ahli Menteri Agama RI bidang hubungan organisasi keagamaan Internasional. Kini ia tengah mengkaji ulang Undang-undang Perkawinan Nomor 1/1974 dan mencermati Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang dianggapnya belum terlalu Islami -- khususnya masalah poligami. Menurutnya, UU Perkawinan sudah tidak akomodatif lagi, terutama jika hal itu dikaitkan dengan kebutuhan kaum perempuan.

Sabtu, 18 Juni 2005

“Islam adalah Agama Rasional”

Setelah sering berdebat dan mengikuti kuliah agama Islam di kampus, akhirnya ia menyempurnakan agama dengan memeluk Islam.

www.geocities.ws
DUKA baru saja menyelimuti lelaki ini. Pada 24 Agustus lalu, istri tercinta yang telah mendampinginya selama 11 tahun, dipanggil kembali oleh Sang Khaliq ke alam baka. Tak ada ratap tangis kecuali rasa ikhlas mengantarkan almarhumah ke peristirahatan terakhir. Rupanya ia memahami betul makna surah Alquran (3:185), Kulu nafsin zaiqatul maut (Setiap yang bernyawa akan merasakan mati). Lelaki yang tawakal itu adalah Dr H Bambang Sukamto DMSH.
            Seminggu setelah musibah, ia kembali berdakwah. Baginya, dakwah tidak hanya sekedar membicarakan soal-soal ibadah, tapi juga soal kemasyarakatan. Boleh dikata sebagai dokter, setiap hari ia mengurusi kesehatan jasmani dan rohani. Hampir setiap pagi ia mengisi acara Mutiara Subuh di beberapa radio atau stasiun televisi. Dan saat masuk waktu Dhuha, ia bergegas menuju tempat praktik dokter di Gedung Balai Pustaka, Jakarta Pusat, sementara Senin, Rabu, Jumat (pukul 13.30 - 16.00), ia menangani para pasien pria yang mengalami gangguan kesehatan sex di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat.

Minggu, 05 Juni 2005

Memberdayakan Ilmuwan Muslimah

 Prof. Dr. Hj. Nabilah Lubis, MA

Ia asli Mesir, tapi sudah merasa jadi orang Indonesia. Prestasi keilmuannya tak diragukan. Obsesinya memberdayakan ilmuwan muslimah.

Aktifitas lembaga itu menangani berbagai masalah perempuan dan meningkatkan kualitas perempuan, khususnya di bidang tulis-menulis, menerjemahkan, dan mempublikasikan karya-karya ilmiah. Karya ilmiah itu meliputi bidang dakwah, ekonomi, sosial, pendidikan, dan kegiatan kemanusiaan. Diharapkan, karya-karya ilmuwan muslimah itu bisa mendunia.

Minggu, 22 Mei 2005

Tulip nan Teduh Semerbak

Perempuan Belanda itu jadi muslimah setelah hatinya tergetar oleh alunan takbir Idul Adha. Kini ia hidup dengan tujuan yang jelas.

tipspetani.blogspot.com
WAJAHNYA putih bersih, sedikit kemerah-merahan. Dan sejak mengenakan jilbab beberapa tahun lalu, wajah itu tampak teduh bagaikan bunga tulip yang semerbak dari negeri kincir angin, Belanda. Keteduhan itu semakin terasa manakala ia berusaha selalu sabar dalam menghadapi lika-liku kehidupan.

Itulah Fleur Paumen, warganegara Belanda, yang bersuamikan laki-laki asal Tapanuli, Syahganda Nainggolan. Dua belas tahun silam ia telah menyempurnakan agamanya dengan memeluk Islam.  

Selasa, 03 Mei 2005

Wasit Penjaga Halal-Haram

Prof Dr Hj Aisjah Girindra:

Umat Islam tenang karena ada kepastian tentang halal-haram. Pimpinan lembaga yang menjaga masalah itu seorang perempuan: Aisjah Girindra.

id.wikipedia.org
TUTUR katanya halus. Dan murah senyum. Setiap orang yang berbincang dengan perempuan ini merasakan kehangatan tersendiri, merasa seolah dekat dan sudah kenal lama. Perempuan itu adalah Prof Dr Hj Aisjah Girindra, Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI). Lembaga itu bertugas memberi sertifikat halal kepada setiap produk makanan, obat-obatan dan kosmetika sebelum dipasarkan -- setelah melalui berbagai kajian.

            Berdirinya lembaga tersebut tak lepas dari kepedulian untuk melindungi umat Islam dari rasa was-was setiap kali menyantap makanan dalam kemasan, obat-obatan, atau menggunakan kosmetika. Bahkan sampai kini pun masih banyak umat Islam yang khawatir jangan-jangan produk yang mereka konsumsi atau pakai tidak halal alias haram. Apalagi hingga kini masih ada produsen yang memasukkan bahan-bahan yang bisa dikategorikan haram dalam produknya. Alasannya macam-macam, misalnya agar makanan lebih nikmat, tahan lama, atau mengandung khasiat tertentu.

Sabtu, 09 April 2005

Qariah Cantik tingkat Dunia

Maria Ulfa

Sejak kecil melantunkan ayat-ayat suci di menara mesjid menjelang subuh, setelah dewasa menggondol juara pertama MTQ Internasional.

amien.yu.tl
AWAL 2004 nanti, ia akan keliling ke 10 negara bagian di Amerika Serikat. Di sana ia akan melantunkan ayat-ayat suci Alquran untuk menggalang dana mendirikan Sekolah Alquran Internasional di Boston. Ia adalah Dra Hj Maria Ulfa, MA, qariah peraih juara pertama Musabaqah Tilawatil Quran Internasional di Malaysia, 1980.

Sebagai penasihat panitia pendiri Sekolah Alquran Internasional, Ulfa menyarankan agar panitia (yang kebanyakan lulusan Universitas Harvard) mengajarkan Alquran kepada murid-murid sejak mereka masih anak-anak. Pada 1999, Ulfa pernah mengunjungi AS sebagai dosen tamu seni baca Alquran di beberapa universitas terkemuka: Harvard, Brown, Princeton University, Boston dan Haverford College. Jauh sebelumnya, qariah juara pertama Seleksi Tilawatil Quran Nasional (1978) ini mengunjungi beberapa negara Eropa (Prancis, Belanda, Belgia, Swiss) dan Australia.

Selasa, 05 April 2005

Mendapat Hidayah Setelah Diusir dari Rumah


Satu lagi seorang keturunan Tionghoa masuk Islam. Tak kenal lelah ia berusaha mencari kebenaran. Kini ia menjadi ketua Yayasan Pendidikan Al-Falah di Bogor.


IA dikenal sebagai dermawan. Setiap tahun ia membebaskan biaya pendidikan anak-anak dari keluarga miskin atau yatim piatu yang menjadi murid Sekolah Islam Al-Falah di Gunung Sindur, Bogor. Sudah 100 dari 800 santri sekolah gratis di sana. Itulah Ustaz Muhammad Thoyib, seorang keturunan Tionghoa yang sejak 30 tahun lalu telah menyempurnakan agamanya dengan memeluk Islam.

            Ia adalah ketua Yayasan Pendidikan Islam Al-Falah. “Tetapi, saya menyerahkan sepenuhnya kepada kepala sekolah dan para guru. Tugas saya lebih banyak ke luar mencari dana. Kalaupun mengurus yayasan, saya lebih banyak melakukan konsolidasi para guru,” katanya. Berkat kepemimpinannya yang gigih, dalam dalam waktu 23 tahun lembaga pendidikan yang berdiri di lingkungan masyarakat miskin itu berkembang pesat.

Sabtu, 19 Maret 2005

Kembalinya Oase yang Hilang

Sejak kecil ia kering spiritualitas Islam dan menjalani kehidupan Katolik. Setelah Allah SWT menegur lewat sakit yang luar biasa, ia kembali kepada Islam. Kini hidupnya mengabdi pada program pendidikan.

Rumah di Jalan Masjid Ar-Ridwan, Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan itu tampak teduh dan asri. Di halaman tumbuh sebuah pohon cukup besar dan berdaun lebat, menambah sejuk suasana. Kesejukan itu makin terasa manakala ada si penghuni rumah. Pasalnya, bila ia di rumah, sering menjalankan salat berjemaah dengan anak semata wayang dan dua orang pembantunya sejak beberapa tahun lalu. Bahkan, saat sepertiga malam tiba,  ia tidak segan melakukan salat Tahajud. Itulah Haryana Susie Achadiena, managing director Business Dynamics dan ketua Yayasan Semai Jiwa Amini, yang telah kembali kepada Islam secara kafah sejak sembilan tahun lalu.

Hari-hari Diena cukup sibuk. Ia mengabdi pada dua pekerjaan mulia. Pertama, di Business Dynamics, sebuah perusahaan jasa yang menangani pelatihan-pelatihan dan budaya kerja di perusahaan. Misalnya, soal kepemimpinan, customer service, team work, sales, pengawasan, dan communications. “Saya selalu terlibat langsung. Maksudnya, hati saya langsung berinteraksi dengan klien, sebab akan jauh lebih memuaskan,” kata Diena, yang pernah bekerja untuk Bank HSBC, PT Coca-Cola Indonesia, Aqua, dan beberapa hotel bintang lima di Jakarta.

Rabu, 23 Februari 2005

“Aku Ingin Meninggal dalam Husnul Khatimah”

Setelah 20 tahun mencari kebenaran, aktor El Manik akhirnya menemukan agama yang sangat diyakininya.


islamislogic.wordpress.com
KUMANDANG azan Maghrib sebentar lagi membelai langit Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Cahaya keemasan di ufuk barat belum tampak jelas. Namun, lelaki botak itu sudah masuk ke Mesjid Amir Hamzah di sudut belakang gedung Graha Bakti Budaya. Agaknya ia sangat memahami makna hadist, sebaik salat ialah salat pada waktunya.

Segera setelah azan usai, sekitar 40 orang jemaah serta-merta mendaulat “sang mualaf” itu menjadi imam salat. Sejenak ia tertegun. Tapi dua tiga detik kemudian, dengan tenang ia pun melangkah maju menuju mihrab. Dengan suara mantap ia mengalunkan ayat Kursi pada rekaat pertama dan surat Annas pada rekaat kedua. Cukup fasih dan lembut. Ia tiada lain adalah El Manik, actor terkenal itu.

Senin, 21 Februari 2005

Muslimah Salihah, Juara Qiraah

Muslimah keturunan Tionghoa ini bukan hanya menjadi guru mengaji. Ia bahkan berhasil menjadi juara pertama MTQ Nasional. 


USIA boleh tua. Tapi, dalam melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran, ia tak kalah dengan qariah yang lebih muda. Suaranya masih nyaring, jernih. Tak heran bila ia sering diundang pada acara pernikahan, selapanan, sunatan, peringatan hari-hari besar Islam untuk melantunkan kalam Ilahi. Seperti pada bulan Maulud ini, hampir setiap hari ia memenuhi undangan. Ia adalah Hajjah. Maesaroh, 53 tahun, perempuan keturunan Tionghoa pertama yang berhasil menjadi juara ketiga Musabaqah Tilawatil Quran tingkat Nasional di Jakarta (1986) dan juara pertama MTQ tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh RRI/TVRI (1982).
            “Kalau mendapat dua undangan untuk jam yang sama, salah satunya saya serahkan kepada anak perempuan saya. Kalau bukan anak pertama, ya anak kedua. Panitia yang mengundang juga sudah maklum. Sebab, anak-anak saya suaranya juga bagus. Mereka pernah juara pertama MTQ tingkat Kotamadya Jakarta Timur,” ujar Maesaroh. Kalau kebetulan undangannya tidak pada jam yang bersamaan, ia sering mengajak salah seorang anaknya untuk membacakan sari tilawah. “Dengan membacakan sari tilawah, hati jemaah semakin tergetar sehingga mereka tertarik membaca dan mengamalkan Al-Quran,” katanya.

Minggu, 09 Januari 2005

Janda Mulia yang Penyabar

Ia tak cemburu ketika Rasulullah menikah dengan Aisyah. Bahkan ia sering membantu menyelesaikan pekerjaan madunya yang belia lagi cantik itu. Ia sabar, tabah, teguh.

pepraditiola.blogspot.com
SEPENINGGAL Khadijah binti Khuwailid RA, Rasulullah benar-benar kehilangan. Langit malam yang selalu bertaburkan bintang di Mekah, tak mampu menghapus kenangan indah selama hidup bersama Khadijah. Perempuan yang di zaman jahiliyah mendapat julukan Ath-Thahirah (perempuan suci) itu adalah penyegar dan pengobat segala rintangan dan kekerasan yang dilakukan orang-orang Quraish terhadap Rasulullah. Setiap pulang dari berdakwah, Rasul mendapat kesejukan dan ketentraman di rumah. Bagi Rasul, Khadijah bukan saja istri yang setia, tapi juga ibu dan teman, baik di kala suka maupun duka. Tapi, semua itu tak ada lagi setelah Khadijah wafat.

Urung Jadi Biarawati, Mendapat Hidayah

Setelah membaca buku Al-Quran, Bible dan Sains Modern, karya Prof. Dr. Maurice Bucaille, ia memeluk Islam. Sempat diusir oleh keluarganya.

Perempuan itu semakin tekun beribadah. Hampir setiap malam ia salat tahajud. Dan setiap minggu ketiga, dari pagi hingga lepas zuhur, ia menghadiri majelis taklim muslimah di masjid Al-Furqan, di kompleks perumahan Tri Daya II, Tambun, Bekasi. Ia adalah Ambar Lestari, yang sejak 10 tahun lalu menjadi muslimah. 
            Kepala Bagian Quality Control PT Argo Pantes, Bekasi, itu juga masih menyempatkan diri menghadiri pengajian ibu-ibu di lingkungan Rukun Tetangga. “Alhamdulilah, saya masih bisa mengikuti majelis taklim ibu-ibu muslimah di dua tempat. Tapi, untuk sementara majelis taklim di RT selama beberapa hari ini vakum. Nantilah, Insya Allah akan saya gerakkan kembali,” katanya.

Sabtu, 08 Januari 2005

Jihad Ratu Islam Setelah Zaman Kenabian

Ia mampu membangkitkan semangat juang pasukan Islam sampai titik darah penghabisan. Sampai sekarang namanya masih tetap hidup di hati semua orang Mesir.

ghalis4rt.blogspot.com
Perjalanan rombongan kafilah Pangeran Najamuddin Ayyub menuju Mesir penuh liku. Saat masuk perbatasan wilayah Palestina, putra dari Raja Kamil itu (salah satu pengganti Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi yang mampu mendesak mundur pasukan Salib di Yerusalem) mendapat cobaan yang sangat berat:

Seorang lelaki datang tergopoh-gopoh menemui pangeran muda itu. Ia bercerita tentang Raja Nashir Daud, penguasa Karak, Syabaubak, dan wilayah-wilayah sekitarnya, termasuk Yordania, yang mengancam Najamuddin karena kepergiannya ke Mesir. Pasalnya, kepergian itu dianggap melawan dan merampas hak Nashir Daud.