Laman

Sabtu, 28 Juli 2007

Agni Pratistha Arkadewi: Mimpi Indah di Meksiko

Agni, nama panggilannya, bersama salah satu pengurus Yayasan Putri Indonesia, Kusuma Dewi, tiba di bandara Internasional Benito Juares. “Inilah pertama kali aku ke Meksiko dan kali pertama menempuh perjalanan jauh selama 32 jam nonstop,” tutur Putri Indonesia 2006 itu, bangga.

Wajah dengan postur tinggi 178 sentimeter ini tetap ceria dan tak sedikit pun menunjukkan gurat-gurat kelelahan, meski baru menempuh perjalanan yang amat panjang selama hidupnya. “Biasanya dua jam perjalanan saja sudah capai,” ungkap dara cantik ini penuh manja.

Minggu, 15 Juli 2007

Ketika Dua Ratu Kecantikan Bersanding

ballsandblush.com
Ratu kecantikan kini tak melulu demo atau berbicara tak jauh dari topik kecantikan. Dua ratu kecantikan 2002, yang katanya brain, behavior, and beauty ini juga menghadiri kampanye antinarkoba dan menengok upaya penanggulangan HIV/AIDS di Jakarta pertengahan Juli lalu. 

Dialah Oxana Fedorova (24), pemenang kontes ayu-ayuan Miss Universe 2002 yang digelar oleh lembaga Miss Universe Organization di New York. Sedang satunya, Melanie Putri Dewita Sari (21), pemenang pemilihan Putri Indonesia 2002, yang selalu ada kontroversi sepanjang masa tentang lomba kecantikan tersebut.

Pandangan dan sikap kedua ratu ini patut didengar, meski "konvensional" dalam menyuarakan tentang narkoba dan bahaya Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS). 

Surga yang Bloong

Tak lengkap rasanya profesi keartisan bila tak meniru gaya hidup bintang-bintang Hollywood. Anggapan ini, seakan kian melekat pada diri selebritis kita.

gosipsensasi.blogspot.com
Memang, dari dulu, Hollywood menjadi referensi utama menyangkut gaya hidup maupun tingkah polah para artis negara manapun. Dari kehidupan yang gemerlap, seks bebas, hingga narkoba. Tak terkecuali dengan Indonesia. Padahal, realitas sesungguhnya menunjukkan, gaya hidup seperti ini tak seratus persen benar.

Di Indonesia, semuanya memang salah kaprah. Terbukti, pernah muncul suatu periode di kalangan artis yang memberikan label; tak keren atau tak gaul bila belum memakai narkoba. Tapi, rupanya era itu sudah lewat dan mulai berlalu. Anggapan itu pun, kini, berputar haluan. Mereka percaya bahwa yang keren adalah yang bersih: clean dan tak pakai narkoba. Bila sekarang masih ada yang terjerembab ke arah itu, tak bisa "hidup" tanpa narkoba, itu adalah fenomena tersendiri.

Kamis, 15 Februari 2007

Dengan Musik Perdamaian Dunia Terwujud


Lagu Indonesia Raya berkumandang indah, anggun dan heroic. Karya cipta WR Soepratman itu memang terdengar lain dari biasanya. 

zacatecasonline.com.mx
Sabtu malam, di bulan Agustus itu, 70 remaja dari 40 negara di lima benua “memainkan” sebuah orchestra, sentuhan orkes remaja dunia atau JMWO (Jeunesses Musicales World Orchestra) menyajikan lagu yang utuh, dengan sebuah keahlian luar biasa.

Di bawah kepiawaian sang konduktor JMWO, Daniel Inbal, karya anak bangsa itu menjadi sebuah maha karya yang enak didengar. Dimainkan para remaja berusia  16 sampai 25 tahun, tampak sekali anak-anak itu penuh bakat music yang hebat. Memang masuk dalam tim orchestra itu bukan main-main. Seleksinya amat ketat.

Sabtu, 10 Februari 2007

Tidak Merokok Pun Bisa

Kali ini, Fuad Hasan tidak merokok seperti biasanya. la pun hanya mengenakan baju batik. Padahal, saat itu, ia akan menikmati konser musik klasik bertaraf Internasional yang tergabung dalam Orkes Remaja Dunia atau JMWO (Jeunesses Musicales World Orchestra). Bukankah sambil merokok, pakai jas lengkap, duduk nyaman, santai dan nikmati konser akan lebih mengena?

Entahlah. Mungkin dia ingin memberi contoh agar para remaja tidak perlu merokok. Yang jelas, saat ditanya dari mana sebaiknya sekarang ini pendidikan remaja ditanamkan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan rezim Orde Baru itu pun bersemangat menjawabnya. Menurut Fuad, yang perlu dimantapkan lebih dahulu adalah pendidikan yang berbasis umat. Pasalnya, di masyarakat kini sudah agak terlambat. "Bila dalam keluarga segala sesuatu di-selenggarakan secara bersama, teratur, saya kira akan lebih bagus," tutur Fuad,

Minggu, 04 Februari 2007

Ibu Kerajaan yang Turun dari Langit

domery
Masyarakat Doi Tung, ternyata dapat juga meninggalkan kebiasaan menanam dan memperdagangkan opium yang sudah turun-temurun ratusan tahun lamanya. Buah sukses masyarakat yang terletak di area pegunungan Doi Tung, sekitar 40 kilometer dari Bandara Internasional Chiang Rai, sisi utara Thailand ini, tidak datang dari satu sisi, melainkan dari semua komponen yang terlibat, baik masyarakat maupun para instrukturnya melalui Mae Fah Luang Foundation di bawah pengawasan kerajaan. 

Dalam bahasa Thailand, mae berarti ibu, fah adalah langit, dan luang berarti kerajaan. Jadi, arti harfiah Mae Fah Luang adalah “Ibu Kerajaan yang turun dari langit”. Penamaan itu sendiri berawal ketika 1965 Ratu Srinagarindra (Ibu kandung Raja  Thailand Bhumibol Adulyadej) datang untuk kali pertama membangun masyarakat terpencil di daerah ketinggian sekitar 1.500 meter dari permukaan laut ini dengan menggunakan helikopter. Maklum saat itu jalan raya belum dibangun. Karena itu, sangat mudah beralasan mengapa masyarakat pegunungan ini menyebutnya dengan panggilan “Ibu Kerajaan yang turun dari langit”.

Sabtu, 03 Februari 2007

Kami Bekerja Melebihi Konsep Tanaman Alternatif


www.discoverythailand.com
Sukses masyarakat Doi Tung dan Mae Fah Luang Foundation tidak lepas dari tangan dingin CEO Doi Tung Development Project, Mom Rajawongse Disnadda Diskul. Bagaimana Kuncen, sapaan akrab Mom Rajawongse Disnadda Diskul, “mengendalikan” Doi Tung, ikuti paparannya kepada Domery dan tim rombongan dari BNN Pusat:

Di Doi Tung, kami bekerja melebihi konsep tanaman alternatif. Kami juga menyediakan mereka yang kurang beruntung dengan kesempatan hidup, sementara mengurangi risiko menaruh semua telur pada satu keranjang. Dan pendekatan kami lebih baik dari kehidupan.

Sabtu, 13 Januari 2007

Sulitnya Mengatasi Food Supplement

Ternyata, soal pengawasan food supplement (FS), Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) bukan satu-satunya yang harus bertanggung jawab. Tapi, juga produsen itu sendiri - selain masyarakat luas bila telah beredar di pasar, yang diwakili misalnya YLKI dan YPKKI. Produsen harus melakukan serangkaian pengawasan, dari mulai bahan baku sampai ke proses produksinya. Dari produk akhir hingga dilepas ke masyarakat, mereka harus mempunyai sistem internal kontrol.

Di AS sendiri, setengah pengawasan diserahkan kepada publik. FDA yang begitu sophisticated technology, juga mengalami kesulitan dalam soal mengatasi FS ini, apalagi di Indonesia. "Pasalnya, baik di AS maupun Indonesia FS tergolong low risk dalam hal safety karena penggunaan bahan-bahannya relatif terbatas. Yang herbal juga tidak terlalu berisiko," ujar Kepala Badan POM, Drs. H. Sampurno, MBA.

Sabtu, 06 Januari 2007

Teriak Tiga Kali Secara Bersama-sama

www.lasdipo.com
Narkoba identik dengan racun. Tapi, adakah cara efektif untuk menyampaikan ke anak-anak sedini mungkin, khususnya di sekolah? Jusuf Indarto, Kepala Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, rupanya punya kiat tersendiri yang mungkin bisa diterapkan oleh para guru di sekolah.

Setelah anak-anak berdoa, mereka hendaknya disuruh berteriak. Misalnya, tiga kali secara bersama-sama, dengan mengatakan bahwa narkoba itu racun. "Lambat laun, mereka pasti menyadari akan bahaya mengkonsumsi racun, eh narkoba," tutur Jusuf, usai menerima penghargaan penanggulangan bahaya narkoba oleh Badan Kerjasama Sosial Usaha Pembinaan Warga Tama (Bersama) di Jakarta, akhir Juli lalu.

Senin, 01 Januari 2007

Takut Dicap Koruptor

Ia ingin mati dalam kondisi khusnul khotimah. Wafat dalam keadaan baik. Happy ending.

Ibarat membaca buku, riwayat hidup mantan Direktur Utama Asabri, Mayjen TNI (Purn) Subarda Midjaja sudah memasuki bab-bab terakhir alias hampir tamat. Usianya sudah lebih dari 68 tahun pada 2007 ini. la bersyukur pada Tuhan yang memberinya umur panjang. Melampaui rata-rata tingkat harapan hidup orang Indonesia yang 65 tahun. 

Jenderal anti-narkoba ini juga bersyukur di usianya yang sudah senja ini tetap bugar. Kesehatannya relatif baik. Tidak ada penyakit berat seperti jantung, lever atau diabetes, paling keluhan flu dan batuk biasa. Namun, ia selalu siaga sebagaimana ajaran agama yang diyakininya. Islam mengajarkan bahwa ajal bisa datang kapan saja. Setiap saat maut bisa menjemput. Siap atau tidak siap.