www.lasdipo.com |
Setelah
anak-anak berdoa, mereka hendaknya disuruh berteriak. Misalnya, tiga kali
secara bersama-sama, dengan mengatakan bahwa narkoba itu racun. "Lambat
laun, mereka pasti menyadari akan bahaya mengkonsumsi racun, eh narkoba,"
tutur Jusuf, usai menerima penghargaan penanggulangan bahaya narkoba oleh Badan
Kerjasama Sosial Usaha Pembinaan Warga Tama (Bersama) di Jakarta, akhir Juli
lalu.
Jusuf
menilai, narkoba sudah sedemikian parah meracuni segala lapisan masyarakat.
Maka itu, ia beserta anak buahnya. terus bertekad memerangi masuknya bahan
beracun itu ke indonesia lewat bandara. Meski anggaran kurang, mereka harus
mampu menahan diri agar tidak menerima suap dan bermain narkoba. "Di satu
sisi, kami kekurangan anggaran. Di sisi lain, kami menyumbangkan ke republik
sebesar Rp 3,4 triliun," tegasnya.
www.beacukai.go.id |
Sebuah tim
pun, setiap hari melakukan analisis dan evaluasi berulang-ulang, Pasalnya,
tidak mungkin 10.000 orang yang keluar masuk bandara setiap hari diperiksa
semua. Namun, pada prinsipnya kasus-kasus narkoba punya profil dari
negara-negara tertentu, jalur-jalur, penerbangan, kewarganegaraan, dan
ciri-ciri orang tertentu.
Begitu
mendapat kasus, ia pernah disuap sebesar 100.000 dolar AS, saat kurs 1 dolar AS
di atas Rp 10.000. "Dipikir-pikir enak juga sih, tapi hanya enak sesaat,
setelah itu kami ternyata makan racun," ungkap Jusuf yang kerap pula
mendapat ancaman, sehingga ke mana-mana selalu membawa senjata api.
Domery
Alpacino
Catatan:
Pernah dimuat di majalah HealthNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar