Kali ini,
Fuad Hasan tidak merokok seperti biasanya. la pun hanya mengenakan baju batik.
Padahal, saat itu, ia akan menikmati konser musik klasik bertaraf Internasional
yang tergabung dalam Orkes Remaja Dunia atau JMWO (Jeunesses Musicales World
Orchestra). Bukankah sambil merokok, pakai jas lengkap, duduk nyaman, santai
dan nikmati konser akan lebih mengena?
Entahlah.
Mungkin dia ingin memberi contoh agar para remaja tidak perlu merokok. Yang
jelas, saat ditanya dari mana sebaiknya sekarang ini pendidikan remaja
ditanamkan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan rezim Orde Baru itu pun
bersemangat menjawabnya. Menurut Fuad, yang perlu dimantapkan lebih dahulu
adalah pendidikan yang berbasis umat. Pasalnya, di masyarakat kini sudah agak
terlambat. "Bila dalam keluarga segala sesuatu di-selenggarakan secara
bersama, teratur, saya kira akan lebih bagus," tutur Fuad,
Menurut pria
yang juga pandai memainkan biola itu, konflik keluarga yang makin
tercerai-berai, masing-masing punya kegiatan, dan jarang ada kebersamaan dalam
siklus hari bahkan di hari-hari libur sekalipun, membuat renggangnya ikatan
keluarga semakin lebar. "Itu juga berpengaruh sangat besar terhadap
pendidikan anak-anak remaja," ungkapnya. Selain itu, perlu adanya
kesibukan di luar sekolah yang sifatnya lebih ke pendidikan, pengembangan hobi,
dan sebagainya. Bagaimana dengan para remaja yang suka merokok, apakah bisa
membuat para remaja itu cepat terpengaruh narkoba? "Saya tidak tahu
itu," tukasnya sembari ngeloyor masuk ke ruang pertunjukan karena konser
segera mulai, Menikmati konser, tapi tidak sambil merokok pun, ternyata bisa.
Domery
Alpacino
Catatan:
Pernah dimuat di majalah HealthNews, 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar