Laman

Kamis, 15 Februari 2007

Dengan Musik Perdamaian Dunia Terwujud


Lagu Indonesia Raya berkumandang indah, anggun dan heroic. Karya cipta WR Soepratman itu memang terdengar lain dari biasanya. 

zacatecasonline.com.mx
Sabtu malam, di bulan Agustus itu, 70 remaja dari 40 negara di lima benua “memainkan” sebuah orchestra, sentuhan orkes remaja dunia atau JMWO (Jeunesses Musicales World Orchestra) menyajikan lagu yang utuh, dengan sebuah keahlian luar biasa.

Di bawah kepiawaian sang konduktor JMWO, Daniel Inbal, karya anak bangsa itu menjadi sebuah maha karya yang enak didengar. Dimainkan para remaja berusia  16 sampai 25 tahun, tampak sekali anak-anak itu penuh bakat music yang hebat. Memang masuk dalam tim orchestra itu bukan main-main. Seleksinya amat ketat.

Sabtu, 10 Februari 2007

Tidak Merokok Pun Bisa

Kali ini, Fuad Hasan tidak merokok seperti biasanya. la pun hanya mengenakan baju batik. Padahal, saat itu, ia akan menikmati konser musik klasik bertaraf Internasional yang tergabung dalam Orkes Remaja Dunia atau JMWO (Jeunesses Musicales World Orchestra). Bukankah sambil merokok, pakai jas lengkap, duduk nyaman, santai dan nikmati konser akan lebih mengena?

Entahlah. Mungkin dia ingin memberi contoh agar para remaja tidak perlu merokok. Yang jelas, saat ditanya dari mana sebaiknya sekarang ini pendidikan remaja ditanamkan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan rezim Orde Baru itu pun bersemangat menjawabnya. Menurut Fuad, yang perlu dimantapkan lebih dahulu adalah pendidikan yang berbasis umat. Pasalnya, di masyarakat kini sudah agak terlambat. "Bila dalam keluarga segala sesuatu di-selenggarakan secara bersama, teratur, saya kira akan lebih bagus," tutur Fuad,

Minggu, 04 Februari 2007

Ibu Kerajaan yang Turun dari Langit

domery
Masyarakat Doi Tung, ternyata dapat juga meninggalkan kebiasaan menanam dan memperdagangkan opium yang sudah turun-temurun ratusan tahun lamanya. Buah sukses masyarakat yang terletak di area pegunungan Doi Tung, sekitar 40 kilometer dari Bandara Internasional Chiang Rai, sisi utara Thailand ini, tidak datang dari satu sisi, melainkan dari semua komponen yang terlibat, baik masyarakat maupun para instrukturnya melalui Mae Fah Luang Foundation di bawah pengawasan kerajaan. 

Dalam bahasa Thailand, mae berarti ibu, fah adalah langit, dan luang berarti kerajaan. Jadi, arti harfiah Mae Fah Luang adalah “Ibu Kerajaan yang turun dari langit”. Penamaan itu sendiri berawal ketika 1965 Ratu Srinagarindra (Ibu kandung Raja  Thailand Bhumibol Adulyadej) datang untuk kali pertama membangun masyarakat terpencil di daerah ketinggian sekitar 1.500 meter dari permukaan laut ini dengan menggunakan helikopter. Maklum saat itu jalan raya belum dibangun. Karena itu, sangat mudah beralasan mengapa masyarakat pegunungan ini menyebutnya dengan panggilan “Ibu Kerajaan yang turun dari langit”.

Sabtu, 03 Februari 2007

Kami Bekerja Melebihi Konsep Tanaman Alternatif


www.discoverythailand.com
Sukses masyarakat Doi Tung dan Mae Fah Luang Foundation tidak lepas dari tangan dingin CEO Doi Tung Development Project, Mom Rajawongse Disnadda Diskul. Bagaimana Kuncen, sapaan akrab Mom Rajawongse Disnadda Diskul, “mengendalikan” Doi Tung, ikuti paparannya kepada Domery dan tim rombongan dari BNN Pusat:

Di Doi Tung, kami bekerja melebihi konsep tanaman alternatif. Kami juga menyediakan mereka yang kurang beruntung dengan kesempatan hidup, sementara mengurangi risiko menaruh semua telur pada satu keranjang. Dan pendekatan kami lebih baik dari kehidupan.