Laman

Sabtu, 13 Januari 2007

Sulitnya Mengatasi Food Supplement

Ternyata, soal pengawasan food supplement (FS), Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) bukan satu-satunya yang harus bertanggung jawab. Tapi, juga produsen itu sendiri - selain masyarakat luas bila telah beredar di pasar, yang diwakili misalnya YLKI dan YPKKI. Produsen harus melakukan serangkaian pengawasan, dari mulai bahan baku sampai ke proses produksinya. Dari produk akhir hingga dilepas ke masyarakat, mereka harus mempunyai sistem internal kontrol.

Di AS sendiri, setengah pengawasan diserahkan kepada publik. FDA yang begitu sophisticated technology, juga mengalami kesulitan dalam soal mengatasi FS ini, apalagi di Indonesia. "Pasalnya, baik di AS maupun Indonesia FS tergolong low risk dalam hal safety karena penggunaan bahan-bahannya relatif terbatas. Yang herbal juga tidak terlalu berisiko," ujar Kepala Badan POM, Drs. H. Sampurno, MBA.

Sabtu, 06 Januari 2007

Teriak Tiga Kali Secara Bersama-sama

www.lasdipo.com
Narkoba identik dengan racun. Tapi, adakah cara efektif untuk menyampaikan ke anak-anak sedini mungkin, khususnya di sekolah? Jusuf Indarto, Kepala Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, rupanya punya kiat tersendiri yang mungkin bisa diterapkan oleh para guru di sekolah.

Setelah anak-anak berdoa, mereka hendaknya disuruh berteriak. Misalnya, tiga kali secara bersama-sama, dengan mengatakan bahwa narkoba itu racun. "Lambat laun, mereka pasti menyadari akan bahaya mengkonsumsi racun, eh narkoba," tutur Jusuf, usai menerima penghargaan penanggulangan bahaya narkoba oleh Badan Kerjasama Sosial Usaha Pembinaan Warga Tama (Bersama) di Jakarta, akhir Juli lalu.

Senin, 01 Januari 2007

Takut Dicap Koruptor

Ia ingin mati dalam kondisi khusnul khotimah. Wafat dalam keadaan baik. Happy ending.

Ibarat membaca buku, riwayat hidup mantan Direktur Utama Asabri, Mayjen TNI (Purn) Subarda Midjaja sudah memasuki bab-bab terakhir alias hampir tamat. Usianya sudah lebih dari 68 tahun pada 2007 ini. la bersyukur pada Tuhan yang memberinya umur panjang. Melampaui rata-rata tingkat harapan hidup orang Indonesia yang 65 tahun. 

Jenderal anti-narkoba ini juga bersyukur di usianya yang sudah senja ini tetap bugar. Kesehatannya relatif baik. Tidak ada penyakit berat seperti jantung, lever atau diabetes, paling keluhan flu dan batuk biasa. Namun, ia selalu siaga sebagaimana ajaran agama yang diyakininya. Islam mengajarkan bahwa ajal bisa datang kapan saja. Setiap saat maut bisa menjemput. Siap atau tidak siap.