Laman

Minggu, 09 Januari 2005

Janda Mulia yang Penyabar

Ia tak cemburu ketika Rasulullah menikah dengan Aisyah. Bahkan ia sering membantu menyelesaikan pekerjaan madunya yang belia lagi cantik itu. Ia sabar, tabah, teguh.

pepraditiola.blogspot.com
SEPENINGGAL Khadijah binti Khuwailid RA, Rasulullah benar-benar kehilangan. Langit malam yang selalu bertaburkan bintang di Mekah, tak mampu menghapus kenangan indah selama hidup bersama Khadijah. Perempuan yang di zaman jahiliyah mendapat julukan Ath-Thahirah (perempuan suci) itu adalah penyegar dan pengobat segala rintangan dan kekerasan yang dilakukan orang-orang Quraish terhadap Rasulullah. Setiap pulang dari berdakwah, Rasul mendapat kesejukan dan ketentraman di rumah. Bagi Rasul, Khadijah bukan saja istri yang setia, tapi juga ibu dan teman, baik di kala suka maupun duka. Tapi, semua itu tak ada lagi setelah Khadijah wafat.

Urung Jadi Biarawati, Mendapat Hidayah

Setelah membaca buku Al-Quran, Bible dan Sains Modern, karya Prof. Dr. Maurice Bucaille, ia memeluk Islam. Sempat diusir oleh keluarganya.

Perempuan itu semakin tekun beribadah. Hampir setiap malam ia salat tahajud. Dan setiap minggu ketiga, dari pagi hingga lepas zuhur, ia menghadiri majelis taklim muslimah di masjid Al-Furqan, di kompleks perumahan Tri Daya II, Tambun, Bekasi. Ia adalah Ambar Lestari, yang sejak 10 tahun lalu menjadi muslimah. 
            Kepala Bagian Quality Control PT Argo Pantes, Bekasi, itu juga masih menyempatkan diri menghadiri pengajian ibu-ibu di lingkungan Rukun Tetangga. “Alhamdulilah, saya masih bisa mengikuti majelis taklim ibu-ibu muslimah di dua tempat. Tapi, untuk sementara majelis taklim di RT selama beberapa hari ini vakum. Nantilah, Insya Allah akan saya gerakkan kembali,” katanya.

Sabtu, 08 Januari 2005

Jihad Ratu Islam Setelah Zaman Kenabian

Ia mampu membangkitkan semangat juang pasukan Islam sampai titik darah penghabisan. Sampai sekarang namanya masih tetap hidup di hati semua orang Mesir.

ghalis4rt.blogspot.com
Perjalanan rombongan kafilah Pangeran Najamuddin Ayyub menuju Mesir penuh liku. Saat masuk perbatasan wilayah Palestina, putra dari Raja Kamil itu (salah satu pengganti Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi yang mampu mendesak mundur pasukan Salib di Yerusalem) mendapat cobaan yang sangat berat:

Seorang lelaki datang tergopoh-gopoh menemui pangeran muda itu. Ia bercerita tentang Raja Nashir Daud, penguasa Karak, Syabaubak, dan wilayah-wilayah sekitarnya, termasuk Yordania, yang mengancam Najamuddin karena kepergiannya ke Mesir. Pasalnya, kepergian itu dianggap melawan dan merampas hak Nashir Daud.