Laman

Sabtu, 02 Desember 2000

Menggapai Dua Tiga Pulau Sekaligus

Investasi rumah bergaya klasik dan unik akan mendapat keuntungan berlipat kali jika rumah tersebut disewakan.

www.studioasisten.com
Membeli rumah kedua, ketiga, dan seterusnya, tak hanya sekadar untuk investasi jangka panjang. Tapi, sekaligus bisa digunakan untuk investasi jangka pendek guna menambah pundi-pundi penghasilan.

Tak percaya? Tengok saja perkembangan usaha rumah sewa yang kian menjamur setiap tahunnya, baik di kota-kota besar maupun kota-kota kecil sekalipun. Malah, di Jakarta dan sekitarnya ada yang lebih unik, yaitu bisnis sewa rumah gaya klasik atau unik. Konsumennya, ternyata cukup banyak.

wolipop.detik.com
       Rutinitas masyarakat perkotaan menjalani berbagai aktivitas, lambat laun menimbulkan rasa bosan. Apalagi jika mereka bekerja di tempat-tempat dengan suasana dan gaya modern, kembali ke masa “lampau” menjadi dambaan. Tak heran, jika mereka mengadakan berbagai acara, baik perkawinan sampai acara kantor seperti meeting, jamuan relasi hingga launching produk baru ingin menggunakan rumah dengan arsitektur dan interior klasik atau unik.

       Dengan mengambil lokasi rumah, mereka beranggapan keakraban dan kehangatan suasana makin lebih terasa.

Keinginan membuat pesta dan suasana yang berbeda, membuat rumah bergaya klasik atau unik yang disewakan mendapat animo yang cukup tinggi. Rumah sewa Maroko yang bergaya Timur Tengah atau yang mengusung konsep klasik, seperti Morphosa, Kartanegara serta Alexandra’s, semakin mencorong.

Banyak masyarakat kota, seperti dilansir Peluang Usaha, tak sayang merogoh kocek hingga Rp45 juta per delapan jam hanya untuk menikmati suasana tersebut.

Rumah Maroko milik Datuk Hakim Tanawi, misalnya, awalnya hanya untuk menjamu relasi bisnisnya. Mengingat banyaknya permintaan orang untuk bisa menggunakan rumah bergaya Maroko super klasik ini, akhirnya sang pemilik melepaskan untuk disewakan. Alasan yang sama juga diamini pengelola rumah Alexandra’s, rumah Tanah Baru, dan rumah Kartanegara.

Hanya saja, karena bisnis ini sifatnya isidental, tekan Trihatma Kusuma Haliman, pemilik grup Agung Podomoro, harus pintar membuat terobosan, misalnya dalam hal pemenuhan fasilitas.

Asto S Soebroto, pengamat marketing dari MARS, menyarankan kepada si pemilik, hendaknya memperhatikan detail arsitekturnya. Arsitektur itu meliputi bentuk bangunan, desain ruangan hingga ornament yang dipajang.

Pemilihan lokasi, lanjut Trihatma, juga sangat menentukan laju tidaknya suatu usaha property. Ia menganjurkan untuk membangun di tempat yang lapang dan bukan di kompleks perumahan. Asto menekankan, supaya agar bisa makin berkembang bisnis rumah sewa ini, lokasinya tidak berada dim daerah padat penduduk. Daerah pinggiran Depok atau daerah kea rah puncak, bisa menjadi pilihan. Asal tidak jauh dari pusat kota.

ovenue.co
Strategi marketing juga wajib diperhatikan. Baik Asto atau Trihatma setuju, metode marketing dari mulut ke mulut sangat efektif. Pasalnya, orang lebih percaya kepada orang lain yang pernah menggunakannya. Tapi, bagi yang ingin memperbesar ceruk pasar, media iklan, baik cetak maupun internet dapat digunakan.

Meski bisnis rumah sewa ini sangat menggiurkan, dengan total keuntungan mencapai 40 persen dari omset, masalah perawatan bangunan juga perlu diperhatikan. Setiap saat si pemilik harus mengeluarkan biaya ekstra, khusus untuk perawatan.

Khusus bagi rumah sewa yang sekaligus digunakan sebagai tempat tinggal, juga harus memiliki aturan main yang jelas sebelum disewakan. Misalnya, si penyewa dapat atau tidak melakukan perubahan terhadap ruangan. Juga, si penyewa bisa memaku, mengecat tembok atau membawa perlengkapan lain dari luar, yang boleh jadi dapat merusak desain ruangan. Jika si pemilik telah melakukan semua itu, investasi Anda pasti akan mendapat keuntungan berlipat kali. 

Domery Alpacino
Catatan: Pernah dimuat di majalah Teknologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar