Laman

Minggu, 30 Juni 2013

Nasib Anak-Anak TKI di Sabah

Mendirikan lembaga pendidikan bagi anak-anak TKI di Sabah, Malaysia, tak semudah membalik telapak tangan. 

http://www.informasipendidikan.com
Bersekolah bagi anak-anak tenaga kerja Indonesia (TKI) di Sabah, Malaysia, masih jauh panggang dari api. Bayangkan, dari 151 lembaga pendidikan yang terdaftar di Konsulat Jenderal (Konjen) RI Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, baru ada satu lembaga formal yang terbilang “memadai”, yakni Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK). 

Memadai karena SIKK saat ini mempunyai jumlah guru yang cukup. Kurikulum dan proses belajar-mengajarnya sudah mengikuti ketentuan yang berlaku pada Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas). Hanya saja, kegiatan pembelajaran masih dilakukan di pertokoan yang disewa pemerintah RI, berlokasi di Alamesra, Plaza Utama, Jalan Sulaman, Kota Kinabalu. Gedung tersebut berlantai tiga dan SIKK beroperasi pada lantai dua dan tiga.

Rabu, 26 Juni 2013

Para WNI yang Terancam Hukuman Gantung

sitinurfaizatulerma.blogspot.com
Sepuluh warga negara Indonesia (WNI) di Sabah, Malaysia, terancam hukuman mati. Namun, Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono belum juga turun langsung menangani kasus ini. Saat ini baru sebatas tingkat Konsulat Jenderal (Konjen) RI di kota Kinabalu, Sabah, Malaysia.


Di penjara pusat kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, inilah, dua WNI yang terancam hukuman mati mendekam. Mereka adalah Hasanuddin bin Singkring dan Firman Fani. Dua tenaga kerja indonesia (TKI) asal Sulawesi Selatan ini terlibat kasus pembunuhan.

Selasa, 25 Juni 2013

REKAP KASUS TKI YANG TERANCAM HUKUMAN MATI di SABAH



REKAP KASUS TKI YANG TERANCAM HUKUMAN MATI
DI WILAYAH KERJA KJRI KOTA KINABALU 

NO
NAMA
KASUS
PUTUSAN
MAHKAMAH
1
2
3
4
1.
HASANUDDIN BIN SINRING
Sandakan, 23-04-1981


No. Banduan: SK-125/2009 & 84-04-02741


Pembunuhan Elizabeth Wong I Chin WN Malaysia (47 tahun) tanggal 31 Oktober 2004.


MAHKAMAH RAYUAN
Sidang 1 : 1 Februari 2013
Sidang 2 : 22 Maret 2013

Upaya banding ditolak di Mahkamah Rayuan, sudah diajukan ke Mahkamah Federal.
Meminta didampingi pengacara Hamid  Ismail