Perjuangannya
mencari kebenaran mengundang teror. Setelah menjadi muslimah, perempuan bekas
Katolik ini rajin berdakwah.
SABTU pagi, pertengahan April
2004. Puluhan jemaah memadati masjid Namira di Tebet Barat Dalam V, Jakarta
Selatan. Mereka mengikuti pengajian yang digelar oleh Majelis Taklim Al-Manthiq,
yang kali itu menampilkan Ustazah Hj. Maria Theresia Suprasti. Ia mengisahkan
suka dukanya dalam mencari kebenaran Islam. Perempuan bekas Katolik asal
Yogyakarta itu, 20 tahun lalu telah memeluk Islam.
Ia memang sering diundang untuk
menceritakan suka dukanya yang dialaminya itu. “Biasanya setelah saya berkisah,
seorang ustaz menambah atau mengoreksi kisah saya dengan dalil-dalil Al-Quran
atau hadis. Dengan demikian saya membantu syiar Islam,” katanya.