Laman

Jumat, 23 April 2004

Hidayah Lewat Surah Maryam

Perjuangannya mencari kebenaran mengundang teror. Setelah menjadi muslimah, perempuan bekas Katolik ini rajin berdakwah.

SABTU pagi, pertengahan April 2004. Puluhan jemaah memadati masjid Namira di Tebet Barat Dalam V, Jakarta Selatan. Mereka mengikuti pengajian yang digelar oleh Majelis Taklim Al-Manthiq, yang kali itu menampilkan Ustazah Hj. Maria Theresia Suprasti. Ia mengisahkan suka dukanya dalam mencari kebenaran Islam. Perempuan bekas Katolik asal Yogyakarta itu, 20 tahun lalu telah memeluk Islam.
            Ia memang sering diundang untuk menceritakan suka dukanya yang dialaminya itu. “Biasanya setelah saya berkisah, seorang ustaz menambah atau mengoreksi kisah saya dengan dalil-dalil Al-Quran atau hadis. Dengan demikian saya membantu syiar Islam,” katanya.

Rabu, 21 April 2004

Memelihara dan Memuliakan Hak Anak Yatim

Semangatnya mengasuh anak yatim bisa diteladani. Ia pantang memanfaatkan hak anak yatim, tapi terus memelihara dan memuliakannya.

hsudiana.wordpress.com
IA tetap setia memegang prinsip: “menghidupi yayasan dan tidak hidup dari yayasan.” Karena itu, segala aktivitas yang memerlukan biaya dalam mengasuh anak yatim, ia keluarkan dari kocek sendiri. Lelaki yang berusaha selalu ihlas ini adalah Ir. Ali Abu Bakar Shahab, ketua Yayasan Panti Asuhan Anak-anak Yatim Darul Aitam di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
       Sehari-hari ia dipanggil Ami Ali. Lelaki tinggi besar ini (tinggi 171 cm, berat lebih dari satu kuintal) tidak sepeser pun mendapat gaji dari Yayasan Darul Aitam. Sebaliknya, bersama pembina dan pengurus yayasan menyumbang pikiran, tenaga dan materi untuk keperluan anak-anak asuh.